Pengobatan Klamidia – Klinik Apollo

Pengobatan Klamidia - klinik apollo
source : klnik apollo

Apakah Klamidia Bisa Sembuh?

Klinik Apollo – Klamidia adalah penyakit menular seksual (PMS) umum yang dapat menyebabkan infeksi di antara pria dan wanita. Ini dapat menyebabkan kerusakan secara permanen pada sistem reproduksi wanita. Hal ini dapat membuat sulit untuk hamil di kemudian hari.

Seseorang bisa terinfeksi klamidia dengan melakukan hubungan seks vaginal, seks anal atau seks oral dengan seseorang yang menderita klamidia.

Seseorang masih bisa terkena klamidia bahkan jika pasangan seksualnya tidak ejakulasi. Jika sedang hamil dengan klamidia dapat memberikan infeksi kepada bayinya saat melahirkan.

Salah 1 cara untuk sepenuhnya menghindari PMS adalah tidak melakukan hubungan seks vaginal, seks anal atau seks oral.

Jika aktif secara seksual, hal-hal berikut dapat menurunkan peluang terkena klamidia, seperti berada dalam hubungan monogami jangka panjang dengan pasangan seksual yang telah di tes dan tidak menderita klamidia serta menggunakan kondom dengan cara yang benar setiap kali berhubungan seksual.

Baca juga : Gejala Dan Penyebab Kencing Nanah Pada Wanita

Kenali Penyebab Klamidia Pada Umumnya

Seseorang yang aktif secara seksual bisa terinfeksi klamidia melalui seks vaginal, seks anal atau seks oral tanpa kondom dengan pasangan yang menderita klamidia. Remaja yang aktif secara seksual berisiko lebih tinggi terkena klamidia.

Hal ini disebabkan perilaku dan faktor biologis yang umum di kalangan remaja. Pria gay dan biseksual juga berisiko karena klamidia dapat menular melalui seks oral dan seks anal.

Jika aktif secara seksual, konsultasikan secara jujur dan terbuka dengan dokter. Konsultasikan mengenai menjalani tes klamidia atau tes penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

Pria gay atau biseksual dan wanita hamil juga harus menjalani tes klamidia. Pada wanita yang aktif secara seksual, maka harus menjalani tes klamidia setiap tahun jika:

  • Kurang dari usia 25 tahun.
  • Lebih dari usia 25 tahun dengan faktor risiko, seperti pasangan seksual yang baru atau pasangan seksual ganda serta pasangan seksual yang memiliki infeksi menular seksual (IMS).
  • Jenis bakteri tertentu dapat menyebabkan klamidia. Ini dapat menyebar dari 1 pasangan ke pasangan lain melalui seks vaginal, seks anal atau seks oral. Seorang wanita hamil dapat menularkan infeksi kepada bayinya saat melahirkan.

Ketahui Tanda Dan Gejala Klamidia

Tidak perlu khawatir mengenai klamidia, karena klamidia bisa sembuh dengan pengobatan yang cepat. Pada kebanyakan orang tidak memiliki tanda dan gejala.

Ketika tanda dan gejalanya muncul, maka bisa termasuk rasa sakit saat buang air kecil (kencing), urine keruh atau keluarnya cairan abnormal (tidak normal) dari penis atau dari vagina.

Seseorang dapat menularkan klamidia bahkan jika tidak memiliki gejala. Seseorang dapat menularkannya hingga telah diobati.Dokter akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan dan riwayat seksual, seperti berapa banyak pasangan yang dimiliki. Kemungkinan juga menjalani pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda infeksi.

Beberapa jenis tes dapat digunakan untuk mendiagnosis klamidia. Sebagian besar menggunakan sampel urine atau sampel swab dari serviks, vagina atau uretra.

Karena klamidia dapat menyebabkan masalah serius tetapi kemungkinan tidak menimbulkan gejala, ada baiknya untuk melakukan tes dalam 1 tahun 1 kali jika aktif secara seksual dan berusia dibawah usia 20 tahun. Pengobatan antibiotik digunakan untuk mengobati klamidia.

Sangat penting untuk menyelesaikan semua pengobatan sesuai petunjuk dokter. Jika tidak, pengobatannya kemungkinan tidak berfungsi.

Ke 2 pasangan seksual membutuhkan pengobatan untuk mencegah penularan infeksi bolak-balik. Setelah mengetahui bahwa menderita klamidia, pastikan untuk memberi tahu pasangan seksual.

Dokter menyarankan agar memberi tahu semua orang yang pernah berhubungan seksual dalam 2 bulan terakhir.

Jika tidak berhubungan seksual dalam 2 bulan terakhir, hubungi orang terakhir yang berhubungan seksual. Memiliki infeksi klamidia yang telah sembuh tidak melindungi dari terinfeksi lagi. Jika diobati dan pasangan seksualnya tidak diobati, kemungkinan akan terinfeksi lagi.

Beberapa orang yang menderita klamidia juga memiliki IMS lain, seperti gonore (kencing nanah). Mengetahui bahwa menderita IMS dapat membuat merasa buruk mengenai diri sendiri atau mengenai seksual. Konseling dapat membantu merasa lebih baik.

Baca juga : Kenali Ciri-Ciri Keputihan Pada Wanita

Dengan Pengobatan, Apakah Klamidia Bisa Sembuh?

Klamidia bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang tepat bisa menyembuhkan klamidia. Sangat penting untuk menyelesaikan semua pengobatan yang diberikan oleh dokter untuk menyembuhkan infeksi.

Jangan berbagi pengobatan untuk klamidia dengan siapa pun. Ketika melakukan pengobatan dengan benar itu akan menghentikan infeksi dan dapat mengurangi kemungkinan mengalami masalah di kemudian hari.

Meskipun pengobatan akan menghentikan infeksi, namun tidak akan memperbaiki kerusakan secara permanen yang telah disebabkan oleh penyakit.

Infeksi berulang dengan klamidia sering terjadi. Seseorang harus menjalani tes lagi sekitar 3 bulan setelah pengobatan, bahkan jika pasangan seksualnya menerima pengobatan.

Seseorang tidak boleh berhubungan seksual lagi hingga menyelesaikan pengobatan. Jika diberi pengobatan dosis tunggal, sebaiknya menunggu 7 hari setelah melakukan pengobatan sebelum berhubungan seksual.

Jika melakukan pengobatan selama 7 hari, maka tunggu hingga menghabiskan semua dosis sebelum berhubungan seksual.

Jika pernah menderita klamidia dan pernah melakukan pengobatan, namun masih bisa terinfeksi lagi. Ini bisa terjadi jika berhubungan seksual tanpa kondom dengan pengidap klamidia.

Kerusakan awal yang disebabkan oleh klamidia sering tidak disadari. Namun, klamidia dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Beberapa komplikasi dari PID adalah:

  • Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim eksternal).
  • Infertilitas atau kemandulan (tidak bisa hamil).
  • Nyeri panggul atau nyeri perut jangka panjang.

Pria jarang memiliki masalah kesehatan akibat klamidia. Infeksi dapat menyebabkan demam dan nyeri pada saluran yang menempel pada testis.

Dalam kasus yang jarang terjadi dapat menyebabkan infertilitas atau kemandulan. Lebih mudah dengan mencegah IMS seperti klamidia daripada mengobatinya, pencegahannya dapat meliputi:

  • Tidak memiliki lebih dari 1 pasangan seksual dalam 1 waktu. Seks yang paling aman adalah dengan 1 pasangan yang berhubungan seksual. Setiap kali menambahkan pasangan seksual yang baru, kemungkinan akan terkena semua infeksi yang dimiliki semua pasangan seksualnya.
  • Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual. Kondom lateks dan kondom poliuretan dapat mencegah virus dan dapat mencegah bakteri penyebab IMS.
  • Jangan berhubungan seksual jika memiliki tanda dan gejala infeksi atau jika sedang diobati karena IMS.
  • Tunggu untuk berhubungan seksual dengan pasangan baru hingga ber 2 telah di tes untuk IMS.

Segera konsultasikan di Klinik Apollo

Melakukan pemeriksaan di Klinik Apollo akan ditangani secara langsung oleh dokter ahli dan staff medis yang handal dibidangnya. Selain itu biaya pengobatan yang sangat terjangkau. Lokasi klinik yang sangat strategis yang berada di Jakarta, Indonesia.

Klinik Apollo sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasiennya dalam setiap pengobatan dan pelayanannya. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami di nomor 0815-1466-6512.

Dan jika mempunyai pertanyaan lainnya seputar penyakit kelamin, Anda bisa menggunakan layanan konsultasi medis online secara gratis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *